Mie Spesial Buatan Mas Laut
Tak hanya menggambarkan fakta sejarah Indonesia pada masa 1990-an, novel Laut Bercerita juga menyuguhkan kehidupan tokoh-tokoh utamanya yang berstatus sebagai mahasiswa. Sang pengarang, Leila S. Chudori, tak luput melibatkan satu elemen yang sangat dekat dengan kehidupan mahasiswa di tanah rantau: mi instan. Dengan cerdas, Leila membuat mi instan sebagai masakan andalan Biru Laut dengan segala deskripsi yang menggiurkan.Mari kita sebut kreasi tangan Laut yang digemari oleh seluruh penghuni Rumah Hantu Seyegan ini sebagai mi instan kaldu kulit ayam. Melalui resep mi instan ini pula, Laut pertama kali merebut hati Anjani. Seperti yang digambarkan Laut, “…Dia (Anjani) memuji lezatnya kuah mi instan itu dan sungguh berbeda dengan yang biasa dia makan. Aku tidak tahu bagaimana membalas pujiannya selain dengan memuji mural yang sudah hampir selesai itu…". Lalu, apa yang membuat mi instan yang sejatinya sudah menjadi makanan penyelamat mahasiswa itu menjadi spesial di tangan Laut? Jika kamu penasaran, terlebih jika kamu juga merupakan mahasiswa dengan isi dompet yang tidak bersahabat di tanggal tua, mari cermati dan praktikkan resep mi instan kaldu kulit ayam ini
Pertama, kunci resep Laut terletak pada lembaran kulit-kulit ayam yang akan digodok menjadi kaldu. Bisa pula diganti dengan ceker ayam, sesuai rekomendasi Laut. Tapi rasa-rasanya kulit ayam akan lebih praktis untuk dinikmati. Namun tidak masalah pula jika kalian lebih menghendaki ceker ayam untuk digerogoti kemudian.Kedua, hadirkan satu siung bawang putih agar rasa mi instan kuah kaldu kulit ayam menjadi semakin sedap. Karena hanya satu siung saja yang dibutuhkan, sebenarnya kamu tidak perlu repot-repot membeli. Cukup minta saja kepada ibu kos atau teman kos yang paling sering memasak. Bawang putih selalu ada dalam persediaan mereka, kalau tidak, besar kemungkinan mereka berbohong.Ketiga, jangan lupa siapkan cabai rawit merah. Jumlahnya sesuai selera saja. Beberapa orang perlu empat hingga sepuluh buah cabai rawit agar kuah mi instan cukup menggairahkan mereka. Tetapi jika kamu bukan penikmat pedas, dua cabai rawit saja cukup. Jika hanya dua buah yang dibutuhkan, mintalah kepada ibu kos pada saat yang bersamaan kamu meminta satu siung bawang putih tadi. Tapi jika sepuluh apalagi dua puluh yang kamu minta, tolong tahu diri.Selanjutnya, satu butir telur ayam. Ini penting agar kamu tidak hanya kebanyakan makan karbohidrat saja. Lauk protein juga dibutuhkan agar tetap sehat sebagai anak kos. Terakhir, tentu saja mi instannya. Kali ini, saya menggunakan dua bungkus mi instan kuah merk Indomie rasa ayam bawang. Iya, harus dua bungkus karena percuma jika hanya satu bungkus. Effort ke supermarket, menyiapkan bahan, memasak dan mencuci perkakas yang kamu keluarkan akan lebih besar. Oh ya, saya memilih Indomie ayam bawang dengan niatan agar rasanya sejalan sehingga cita rasanya bakalan lebih nendang. Kamu bisa memilih rasa lain tentunya, soto, kari, baso, kaldu ayam, dll. Yang jelas, gunakan mi kuah ya! Kecuali kamu mau menenggak kaldu kulit ayamnya secara terpisah….
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghasilkan mi instan kaldu kulit ayam telah dideskripsikan dengan jelas oleh Laut: "Air mendidih dan aku memasukkan beberapa lembar kulit ayam yang sudah ku peroleh dari tukang sayur. Ku iris bawang putih kecil-kecil, lalu ku masukan ke dalam kaldu. Mi instan aku keluarkan dari bungkusan, lalu aku memasukkan mi dan potongan cabe rawit yang sekejap menimbulkan wangi yang sedap. Masakan serba cepat ini akan ditutup dengan sebutir telur.”
Lalu, bagaimana rasa akhir dari mi instan kaldu kulit ayam dari novel Laut Bercerita ini? Versi lebay: jika surga turun ke bumi, mi ala Biru Laut ini adalah salah satu nukilannya. Versi realistis: jika selama ini kamu menganggap mi a la mas burjo adalah yang terbaik, maka mi instan kaldu kulit ayam ini lebih enak lagi. Sungguhan! Saripati kulit-kulit ayam yang penuh lemak memang membuat kuah mi menjadi lebih kaya, lebih gurih dan lebih kental. Sesekali potongan bawang putih atau cabai rawit yang ikut tergilas gigi juga memberikan sensasi rasa tersendiri. Kuning telur yang selalu menjadi elemen paling spesial kini memiliki kulit ayam sebagai lawan yang sepadan, so, safe the best for the last. Bagaimana? Tertarik mempraktikkan masakan kesukaan Laut, Anjani, Sang Penyair, dan teman-teman Winatra lainnya? Ayo coba buat sekarang!
Komentar
Posting Komentar